بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
اللهُم َّصلِّ علٰى سَيِّدنا مُحَمّدٍ عبدِكَ وَنبيِّكَ ورسولِكَ النَّبيِّ الاُمِيّ وَعلٰى اٰلهِ وَصَحْبِهِ وسَلِّم تسليماً بقدرِ عظمةِ ذاَتِكَ في كـُلِّ وَقتٍ وَحيـنٍ
Adab & kasih sayang pada fakir miskin
Ja'far
al-Khuldi - rahimahullah - berkata: Saya mendengar al Junaid -rahimahullah -berkata: Saya mendengar Sari as-Saqathi
berkata, “Saya tahu jalan pintas menuju surga: Jangan meminta apa pun pada
seseorang, jangan mengambil apa pun dari seseorang, sementara Anda tidak
memiliki apa pun yang bisa Anda berikan pada orang lain."
Dikisahkan dari al-Junaid bahwa ia
berkata, "Tidak dibenarkan seseorang mengambil sesuatu dari orang lain
sehingga la lebih suka mengeluarkan (memberi) daripada mengambil."
Abu Bakar Ahmad bin Hamawaih,
sahabat ash-Shubaihi - rahimahullah - berkata, “Barangsiapa mengambil karena
Allah maka ia mengambil dengan penuh hormat, dan barangsiapa meninggalkan
(tidak mengambil) sesuatu karena Allah maka ia juga mengambil dengan penuh
hormat. Dan barangsiapa mengambil bukan karena Allah maka la mengambil dengan
hina dan barangsiapa tidak mengambil bukan karena Allah maka dia juga tiak
mengambil dengan hina."
Saya mendengar Ahmad bin Ali
al-Wajihi berkata: Aku mendengar az-Zaqqaq berkata, "Yusuf ash-Shayigh
datang menjemputku di Mesir dengan membawa kantong berisi dirham. Ia ingin
memberiku sesuatu. Namun tangannya aku kembalikan ke dadanya. Lalu ia berkata,
fAmbillah uang ini dan jangan Anda kembali padaku. Sebab andaikan aku tahu
bahwa aku memiliki sesuatu u aku memberi Anda sesuatu tentu aku tidak akan
memberikan : pada Anda’."
Saya mendengarAhmad bin Ali berkata:
Aku mendengarAbu Ali ar-Rudzabari - rahimahullah - berkata: Aku tidak pernah
melihat etika (adab) yang lebih baik dalam memberikan kelembutan dan kasih
sayang pada orang-orang fakir daripada adab yang dilakukan Ibnu Rafi'
ad-Dimasyqi. Aku melihatnya ketika aku bermalam di rumahnya. Pada malam itu aku
bercerita tentang Sahl bin Abdullah yang pernah berkata, "Ciri orang fakir
yang jujur adalah tidak meminta, tidak menolak dan tidak menyimpan."
Ketika aku mau pergi meninggalkannya, la membawa sejumlah dirham.Ia berdiri di sebelahku
mengangkat tempat air. Lalu ia berkata padaku, "Bagaimana Anda bercerita
tentang Sahl bin 'Abdullah?" Tatkala aku selesai mengisahkannya dan aku
berka kepadanya, "Janganlah Anda meminta dan jangan pula menolak, maka la
segera melemparkan dirham-dirham itu ke tempat airku lalu ia pergi
meninggalkanku.
Abu Bakar az-Zaqqaq - rahimahullah -
berkata,"Kedermawanan bukanlah seorang yang berada memberi pada yang tidak
punya, akan tetapi kedermawanan adalah orang yang tidak punya memberi kepada
orang yang berada."
Dikisahkan dari Abu Muhammad
al-Murta'isy- rahimahullah -yang berkata,"Menurut saya, mengambil tidak
bisa dibenarkan sehingga Anda datang kepada orang yang Anda mengambil darinya.
Maka Anda mengambil untuknya dan bukan untuk Anda.
Dikisahkan dari Ja'far al-Khuldi dari al Junaid - rahimahullah - yang
berkata: Satu hari aku pergi menemui Ibnu al-Kurraini dengan membawa dirham
yang ingin aku berikan kepadanya, dengan anggapan la tidak mengenalku. Aku
meminta padanya agar la sudi mengambil dirham yang kubawa untuknya. Kemudian la
berkata,"Aku tidak membutuhkan dirham." la tidak mau mengambilnya.
Lalu aku berkata kepadanya, “Jika engkau tidak membutuhkannya, maka aku adalah
seorang muslim yang sangat senang bila engkau mau mengambil pemberianku ini.
Maka silakan engkau mengambilnya untuk menyenangkan hatiku.” Akhirnya ia mau
mengambilnya.
Disebutkan dari Abu al-Qasim al-Munadi – rahimahullah- bahwa jika la melihat
asap mengepul dari sebagian rumah tetangganya, maka ia akan berkata pada
orang-orang yang ada disekitarnya, "Pergilah Anda kepada mereka, dan
katakan pada mereka, 'Berilah saya bagian dari apa yang engkau masak’!"
Ada seseorang di antara mereka yang berkata,"Barangkali mereka hanya
memasak air." Maka la berkata, "Berangkatlah kepada mereka, apa yang
bisa diandalkan oleh orang-orang kaya itu kecuali memberikan sesuatu pada kita
dan mereka meminta syafaat dengan pemberiannya itu di akhirat."
Al Junaid - rahimahullah - berkata: Aku membawa uang dirham kepada Husain
bin al-Mishri, dimana istrinya sedang melahirkan. Mereka sedang berada di gurun
sahara yang tidak punya tetangga. Namun la tidak mau menerima pemberianku.
kemudian dirham itu kuambil kembali dan kulemparkan ke dalam kamar di mana
istrinya berada sembari berkata, "Wahai istri Husain ini untukmu!"
Akhirnya ia tidak bisa berkutik untuk menolak apa yang aku lakukan.
Yusuf bin al-Husain - rahimahullah - ditanya, "Jika aku mempersaudara
seseorang karena Allah, kemudian aku keluar. kepadanya dengan membawa semua
hartaku. Lalu apakah aku telah menunaikan semua hak-haknya dari apa yang Allah
berikan kepadaku?” Maka la menjawab, "Bagaimana Anda bisa melakukannya
dengan rendahnya mengambil dan menemukan kemuliaan memberi bila dalam memberi
ada kemuliaan sementara dalam mengambil ada kerendahan?"
by:
sufinews.com
Silahkan Bagikan Artikel ini
Mohon Maaf, Atas Ketidak Nyamanannya, Dengan adanya Shortener Di Link Download. Mohon Keridhoannya. Terima Kasih. Apabila kesulitan Download Silahkan buka/klik gambar (Cara Download) dibawah postingan. apabila masih kesulitan, silahkan copy paste link download yang ada kebrowser anda.*** Apabila ada link Download yg rusak/mati, mohon beritahu kami lewat komentar dibawah ini.
Related Posts :