بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
اللهُم َّصلِّ علٰى سَيِّدنا مُحَمّدٍ عبدِكَ وَنبيِّكَ ورسولِكَ النَّبيِّ الاُمِيّ وَعلٰى اٰلهِ وَصَحْبِهِ وسَلِّم تسليماً بقدرِ عظمةِ ذاَتِكَ في كـُلِّ وَقتٍ وَحيـنٍ
HIKMAH 96
JANGAN MENCARI KEMULIAAN YANG SEMU
96. " jika
engkau ingin mendapatkan kemuliaan yang tidak punah/rusak, maka jangan
membanggakan kemuliaan yang bisa rusak".
Kemuliaan yang
abadi/tidak rusak hanya kemuliaan Alloh, maka bergantunglah dengan Alloh,sebab
Alloh kekal abadi dan tidak rusak. adapun jika bergantung kepada kekayaan,
kebangsaan, kedudukan,maka semua itu palsu dan akan rusak tidak kekal. maka
barang siapa bergantung pada suatu sebab yang tidak kekal, maka akan rusak
bersama dengan rusaknya sebab itu.
Alloh berfirman:"
Apakah mereka mengharapkan pada apa yang mereka sanjung itu suatu kemuliaan,
ketahuilah sesungguhnya kemuliaan itu semuanya milik dan hak Alloh
ta'ala".
Ada hikayat: seorang
datang kepada raja Harun al-rasyid, untuk memberi nasihat, tiba-tiba Harun
al-rasyid marah kepadanya, lalu memerintahkan kepada pengawalnya supaya
mengikat orang itu bersama dengan keledainya yang nakal, supaya dia mati di
tendang keledai. setelah perintah dilaksanakan tiba-tiba keledai itu jadi lunak
kepada orang yang akan dihukum. kemudian Harun memerintahkan supaya orang
tersebut di masukkan kedalam rumah dan pintunya supaya ditutup dengan semen,
supaya dia mati didalamnya, tiba-tiba orang yang dihukum itu telah berada di
luar(kebun)sedang pintu rumah masih tertutup dengan semen. maka orang itu
dipanggil oleh Harun al-rasyid dan ditanya: Siapa yang mengeluarkan kamu dari
rumah(penjara)? jawabnya: yang memasukkan saya kekebun,. Harun bertanya lagi:
dan siapa yang memasukkan engkau kedalam kebun? jawabnya: yang mengeluarkan aku
dari rumah.
kemudaian Harun
al-rasyid sadar dan memerintahkan pengawalnya untuk membawa orang itu diatas
kendaraan dan keliling kota,sambil memberitahukan pada masyarakat: ketahuilah
bahwa raja Harun al-rasyid menghinakan orang yang telah di mulyakan Alloh, maka
tidak bisa...
Seorang datang kepada
seorang 'Arif sambil menangis, maka
ditanya oleh sang 'Arif: Mengapa engkau menangis? jawabnya: karenaguruku telah
mati. orang 'Arif berkata: mengapa engkau berguru pada orang yang bisa mati..
Silahkan Bagikan Artikel ini
Mohon Maaf, Atas Ketidak Nyamanannya, Dengan adanya Shortener Di Link Download. Mohon Keridhoannya. Terima Kasih. Apabila kesulitan Download Silahkan buka/klik gambar (Cara Download) dibawah postingan. apabila masih kesulitan, silahkan copy paste link download yang ada kebrowser anda.*** Apabila ada link Download yg rusak/mati, mohon beritahu kami lewat komentar dibawah ini.
Related Posts :