بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
اللهُم َّصلِّ علٰى سَيِّدنا مُحَمّدٍ عبدِكَ وَنبيِّكَ ورسولِكَ النَّبيِّ الاُمِيّ وَعلٰى اٰلهِ وَصَحْبِهِ وسَلِّم تسليماً بقدرِ عظمةِ ذاَتِكَ في كـُلِّ وَقتٍ وَحيـنٍ
 
AS – SYAMAIL
Kepribadian dan Budi Pekerti Rasulullah saw.
Muhammad bin `Isa bin Saurah
bin Musa bin ad-Dhahhak as-Sulami.
(Imam at-Tirmidzi)
18 
NAMA-NAMA RASULULLAH SAW
Rasulullah saw. bersabda: "Sesungguhnya bagiku ada beberapa nama, Yaitu:
Aku Muhammad, aku Ahmad dan aku al Mahi, maksudnya: dengan jalan aku,
Allah membasmi kekafiran. Aku juga digelari al Hasyir, yang maksudnya: umat manusia dihimpun di belakangku. Akupun digelari
al `Aqib (penerus para Nabi)"
al Aqib adalah yang tiada diiringi di belakangnya
oleh hadirnya seorang Nabi." (Diriwayatkan oleh Sa'id bin `Abdurrahman al Makhzumi
dan lainnya, dari Sufyan, dari az
Zuhri, dari Muhammad bin Jabir bin Muth'im
bin `Adi*, yang bersumber dari
bapaknya)
•     Muth'im bin `Adi adalah pembesar kota Mekkah.
"Aku bertemu
dengan Nabi saw. pada suatu jalan di Madinah. Ia bersabda: "Aku Muhammad, aku Ahmad, aku Nabiyur-Rahmah( Nabin pembawa Rahmat)
dan aku  Nabiyut-Thaubah
 (Nabi
 pengajar
 taubah).
 Aku
 al
 Muqaffi
 (yang
 datang
mengikuti  jejak  para  Nabi).  Aku  al  Hasyir
 dan
 Nabiyul
 Malahim
 (Nabi
 yang
mengalami beberapa peperangan). "
(Diriwayatkan oleh Muhammad
bin Tharif al Kufi, dari Abu Bakar bin `Iyyasy*, dari `Ashim,
dari Abi Wa'il, yang bersumber dari Hudzaifah
r.a.)
•     Abbu   Bakar   bin 
 `Iyyasy,   nama 
 sebenarnya 
 diperselisihkan. 
 Ada 
 yang   mengatakan
Muhammad,   ada 
 yang 
 mengatakan   `Abdullah,   atau 
 Salim,   atau 
 Syu'bah.   Namun
kesemuanya juga Tsiqat.
 
USIA RASULULLAH SAW
"Nabi saw. tinggal di Mekkah (setelah
menjadi Rasul) tiga belas tahun. Di sana beliau mendapat wahyu. Di Madinah sepuluh tahun.
Beliau wafat dalam usia enam puluh tiga tahun."
(Diriwayatkan oleh Ahmad bin Mani', dari Rauh bin `Ubadah, dari Zakaria bin Ishaq, dari
`Amr bin
Dinar, yang bersumber daari Ibnu `Abbas r.a.)
"Sesungguhnya Rasulullah saw. wafat dalam usia enam puluh tiga tahun."
(Diriwayatkan oleh Husein bin Mahdi al Bashri,
dari `Abdurrazaq, dari Ibnu Juraij,
dari Juraij, dari Zuhri, dari `Urwah, yang
bersumber dari `Aisyah r.a.)
WAFAT
RASULULLAH SAW
"Terakhir
 kali
 aku
 memandang  Rasulullah  saw.  yaitu
 tatkala
 tirai
 kamarnya
dibuka pada hari Senin. Aku memandang wajahnya bagaikan kertas mushaf
(dalam  keelokan  dan  kebersihannya)  .  Orang-orang
 shalat
 di
 belakang  Abu Bakar r.a. Hampir saja terjadi kegoncangan diantara umat, kemudian ia (Abu
Bakar r.a.) memerintahkan umat agar tenang. Abu Bakar memimpin mereka, tirai kamar Nabi saw. dibuka, dan Rasulullah
saw. kedapatan telah wafat pada akhir hari
itu."
(Diriwayatkan
 oleh
 Abu
 `Ammar
 al
 Husein  bin
 Huraits,  dan  diriwayatkan  pula  oleh Qutaibah bin Sa'id dan sebagainya, mereka menerima
dari Sufyan bun `Uyainah,
dari Zuhri, yang bersumber dari
Anas bin Malik r.a.)
"Tatkala Rasulullah saw. sakit, beliau (Rasulullah) sempat pingsan, kemudian sadar kembali. Beliau bersabda:
"Apakah waktu shalat telah tiba?" Para sahabat menjawab:  "Ya".   Kemudian                        beliau  bersabda:     "Perintahkan              Bilal                   agar mengumandangkan  adzan  dan  perintahkan  agar  Abu
 Bakar
 shalat  (menjadi imam) bagi umat (atau beliau berkata,
perawi ragu) bersama umat." Selanjutnya Salim  berkata:  "Kemudian  beliau  pingsan  kembali,  kemudian  sadar  kembali,
seraya  bersabda:  "Apakah  waktu
 shalat
 tiba
 telah
 tiba
 ?"
 Para
 sahabat
menjawab:    "Ya".    Kemudian   beliau    bersabda:     "Perintahkan   agar     Bilal
mengumandangkan  adzan  dan  perintahkan  agar  Abu  Bakar  melaksanakan shalat  bersama
 umat."
 `Aisyah
 berkata
 (usul)
 kepada  Rasulullah  saw.  : "Sesungguhnya  ayahku
 amat
 perasa.
 Bila
 ia
 berdiri
 di
 tempat
 itu
 (tempat
Rasulullah saw. mengimami), ia akan menangis, dan ia takkan
mampu berdiri. Bagaimana sekiranya Anda perintahkan saja orang
lain!" Salim bercerita lagi: "Kemudian  beliau  pingsan  lagi,
 kemudian
 sadar
 kembali,  seraya  bersabda: "Perintahkan agar Bilal mengumandangkan adzan dan perintahkan agar Abu
Bakar melaksanakan shalat dengan umat (menjadi imam).Sesungguhnya kalian (wahai  kaum  wanita)
 bagaikan  wanita  pada  masa  Nabi  Yusuf**."  Kemudian
 
Salim     melanjutkan     ceritanya:      "Maka      Bilal     diperintahkan,     ia      pun
mengumandangkan adzan dan Abu Bakar diperintah, ia pun shalat bersama umat (menjadi imam). Kemudian Rasulullah saw. agak berkurang
rasa sakitnya, maka
beliau bersabda: "Carikan untukku orang
yang bersedia aku telekani!" Maka datanglah Burairah* dan seorang
laki-laki lainnya, kemudian
Rasulullah saw.  bertelekan  pada  keduanya.  Manakala
 Abu
 Bakar
 melihatnya,
 ia
 pun
mengundurkan  diri  (dari
 kedudukan
 menjadi  imam),  namun  Rasulullah
 saw.
mengisyaratkan  agar  ia  tetap
 di
 tempat,
 akhirnya
 Abu
 Bakarpun  selesai mengerjakan  shalat
 (mengimami).
 *
 Kemudian  Rasulullah  saw.  wafat,  maka
`Umar bin Khattab r.a. berkata: "Demi Allah, tiada seorangpun yang kudengar
menyebutkan Rasulullah saw. wafat, melainkan akan kupancung (kepalanya)
dengan  pedangku  ini!"  Salim  menceritakan
 lagi:  "Umat 
pada  waktu  itu 
tidak mengetahui.  (Hal  itu  dapat  di  mengerti)  sebab  sebelumnya
 tidak
 ada
 pada
seorang Nabi. Maka sewaktu `Umar berbuat demikian umat hanya berdiam
diri. Kemudian  mereka  berkata:  "Wahai
 Salim!
 Berangkatlah
 engkau
 menemui
sahabat  Rasulullah  saw.  (Abu  Bakar)  dan  panggillah  kemari!"
 Kutemui
 Abu
Bakar sewaktu ia berada di dalam masjid. Kudekati
dia sambil menangis
karena kebingungan. Manakala ia melihat
daku, iapun bertanya:
"Apakah Rasulullah saw telah wafat?". Aku menjawab: sungguh
umar berkata: "tak
seorangpun yang kudengar  menyebut  rasulullah
 saw.
 wafat,  melainkan  ia  akan  aku  pancung dengan pedangku ini!" Abu Bakar berkata
kepadaku: "Sudah, berangkatlah! " Maka berangkatlah aku bersamanya. Setibanya, orang-orang telah masuk ke rumah
Rasulullah saw., untuk itu ia berkata: "Wahai umat Muhammad! Berilah aku jalan!" Kemudian mereka
memberi jalan untuk
Abu Bakar. Ia menghampiri jenazah Rasulullah saw. ia bersimpuh
dan menyentuhnya, seraya membaca al- Qur'an (Q.S 39 az Zumar: 30), yang artinya: "Sesungguhnya engkau akan mati dan  sesungguhnya
 mereka
 pun
 akan
 mati."
 Para
 sahabat
 bertanya:
 "Wahai
sahabat Rasulullah saw! (ditujukan kepada Abu Bakar) Apakah Rasulullah saw. telah wafat ?". Ia (Abu Bakar)
menjawab: "Ya". Tahukah mereka bahwa
benar apa yang terjadi. Mereka berkata: "Wahai sahabat Rasulullah, apakah dilakukan shalat jenazah juga bagi Rasulullah saw. ?" Ia menjawab: "Ya". Mereka bertanya lagi: "Bagaimanakah caranya?". Ia menjawab: "Serombongan masuk, kemudian bertakbir,  membaca
 shalawat
 dan
 berdo'a,
 kemudian  keluar.  Setelah  itu
masuklah  serombongan  berikutnya,  lalu  bertakbir,  membaca  shalawat
 dan
berdo'a, kemudian keluar sampai semua orang kebagian." Mereka bertanya lagi: "Wahai sahabat Rasulullah saw! Apakah Rasulullah
saw juga dikebumikan? ". Ia menjawab: "Ya". Mereka bertanya:
"Di mana?". Ia menjawab: "Di tempat beliau
wafat,  di  mana  Allah  mencabut  ruhnya  pada
 tempat
 itu,
 karena
 Allah
 tidak
mencabut ruhnya melainkan pada tempat yang baik."
Yakinlah mereka bahwa
apa yang dikatakan Abu Bakar itu benar. Kemudian ia memerintahkan mereka agar yang memandikan beliau adalah
sepupu beliau dari garis
keturunan ayah beliau.  Orang-orang
 Muhajirin  bermusyawarah  (tentang  khalifah
 sesudahnya)
maka berkatalah mereka:
"Temuilah teman-teman
kita dari kelompok
Anshar, kita ikut sertakan
mereka bersama kita pada perumusan perkara ini (Khalifah)!"
 
Golongan  Anshar  berkata:  "Dari
 golongan
 kami
 seorang
 wakil."  `Umar  bin
Khattab  berkata:
 "Siapakah
 gerangan
 yang
 dapat
 menandingi
 orang
 yang
memiliki  tiga  keutamaan?  Ia  adalah  salah  seorang  dari  dua  orang
 di
 kala
keduanya (Abu Bakar dan Nabi saw.) berada di dalam gua. Di kala itu Rasulullah saw. bersabda: "Janganlah kamu berduka cita sesungguhnya Allah bersama
kita." (Q.S. at Taubah:40). Siapakah gerangan orang yang berdua itu? Salim melanjutkan  ceritanya:  Kemudian
 ia
 (`Umar)
 mengulurkan
 tangannya,
 maka
mereka para sahabat berbai'at kepadanya (Abu Bakar) dan seluruh umat pun
ikut memberikan bai'at kepadanya
dengan bai'at yang tulus ikhlas."
(Diriwayatkan oleh Nashr bin `Ali al Jahdlami, dari `Abdullah
bin Daud, dari Salamah bin
Nubaith, dari Nu'aim bin Abi hind, dari Nubaith bin Syarith,
yang bersumber dari Salim bin
`Ubaid
r.a.)
•      Salim bin `Ubaid al Asyja'i adalah sahabat Rasulullah saw. Yang Tsiqat. Ia adalah salah seorang  dari
 ahli
 shufah  (yang
 tinggal  diemper  masjid),
 Sebagaimana
 Abu  Hurairah.
Periwayatannya dikeluarkan
oleh ahli hadist yang empat dan imam Muslim.
•      Maksudnya dalam menyatakan perasaan yang tersembunyi.
•      Burairah berasal dari
Habsyi, ia adalah budak yang telah dimerdekakan
oleh `Aisyah r.a.
HARTA PUSAKA RASULULLAH SAW
"Rasulullah saw. tidak meninggalkan  pusaka 
kecuali  sebilah  pedang, 
seekor keledai dan sebidang kebun
yang dijadikan sebagai sedekah."
(Diriwayatkan oleh Ahmad bin Mani', dari Husein bin Muhammad, dari Israil, dari Abi Ishaq, yang bersumber dari `Amr bin
al Harits r.a.*)
•     Ia adalah saudara Juraiyah
(isteri Rasulullah
saw.)
Silahkan Bagikan Artikel ini
 
 
Mohon Maaf, Atas Ketidak Nyamanannya, Dengan adanya Shortener Di Link Download. Mohon Keridhoannya. Terima Kasih. Apabila kesulitan Download Silahkan buka/klik gambar (Cara Download) dibawah postingan. apabila masih kesulitan, silahkan copy paste link download yang ada kebrowser anda.*** Apabila ada link Download yg rusak/mati, mohon beritahu kami lewat komentar dibawah ini. 
Related Posts :