بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
اللهُم َّصلِّ علٰى سَيِّدنا مُحَمّدٍ عبدِكَ وَنبيِّكَ ورسولِكَ النَّبيِّ الاُمِيّ وَعلٰى اٰلهِ وَصَحْبِهِ وسَلِّم تسليماً بقدرِ عظمةِ ذاَتِكَ في كـُلِّ وَقتٍ وَحيـنٍ
·
MBAH MANGLI - MURSYID THORIQOH QODIRIYYAH WAN NAQSYABANDY YG LEGENDARIS
Bagi orang Jawa Tengah, khususnya daerah Magelang dan sekitarnya, nama Kyai H.
Asykari atau mbah Mangli hampir pasti langsung mengingatkan pada sosok kyai
sederhana, penuh karomah. Menurut almarhum Wali Allah Gus Miek, walau Mbah
Mangli memiliki banyak usaha dan termasuk orang yang kaya-raya, namun Mbah
Mangli adalah wali Allah yg hatinya selalu menangis kepada Allah, menangis
melihat umat dan menangis karena rindu kepada Allah...
Kyai Hasan Asykari / Mbah Mangli adalah mursyid Tarekat Qadiriyyah wa
Naqsyabandiyyah (TQN). Mbah Mangli adalah salah satu tokoh yg mendirikan Asrama
Pendidikan Islam di Magelang, yang santrinya berasal dari seluruh Indonesia.
Meski terkenal di mana-mana, beliau selalu hidup sederhana. Beliau sering
diundang ke sana ke mari untuk mengisi pengajian. Pada saat mengisi pengajian,
di mana pun ia dan dalam kondisi apa pun, Mbah Mungli tidak pernah memakai alat
pengeras suara, meskipun jamaahnya sangat banyak, hingga berbaris dengan jarak
jauh. Namun, masyarakat tetap sangat menyukai isi pidatonya dan mendengar suara
beliau. .Kadang panitia sengaja menyelipkan amplop uang kepada Mbah Mangli,
namun beliau dengan halus menolaknya, dan biasanya beliau mengatakan:
"Jika separoh dari jamaah yg hadir tadi mau dan berkenan menjalankan apa
yg saya sampaikan tadi, itu jauh lebih bernilai dari apapun, jadi mohon jgn
dinilai dakwah saya ini dengan uang, kalau tuan mau antar saya pulang saya
terima, kalau kesulitan ya gak papa saya bisa pulang sendiri"
Mbah Mangli dikaruniai karomah "melipat bumi" yakni bisa datang dan
pergi ke berbagai tempat yang jauh dalam sekejap mata. Di sisi lain, beliau
dikenal sebagai seorang yang memiliki kemampuan psikokinesis tinggi. Misal, dia
dapat mengetahui tamu yang akan datang beserta maksud dan tujuannya. Seperti
orang yang bermaksud untuk makan jeruk bersilaturrahim pada rumah Mangli. Dia
menyambut dengan memberikan jeruk.
salah satu wejangannya adalah:
"apik ning menungsa, durung mesthi apik ning Gusti"
ila ruhi al-mukarram Syekh Mbah Mangli radhiyallahu anhu.. al-Fatihah..
Silahkan Bagikan Artikel ini
Mohon Maaf, Atas Ketidak Nyamanannya, Dengan adanya Shortener Di Link Download. Mohon Keridhoannya. Terima Kasih. Apabila kesulitan Download Silahkan buka/klik gambar (Cara Download) dibawah postingan. apabila masih kesulitan, silahkan copy paste link download yang ada kebrowser anda.*** Apabila ada link Download yg rusak/mati, mohon beritahu kami lewat komentar dibawah ini.
Related Posts :