بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
اللهُم َّصلِّ علٰى سَيِّدنا مُحَمّدٍ عبدِكَ وَنبيِّكَ ورسولِكَ النَّبيِّ الاُمِيّ وَعلٰى اٰلهِ وَصَحْبِهِ وسَلِّم تسليماً بقدرِ عظمةِ ذاَتِكَ في كـُلِّ وَقتٍ وَحيـنٍ
Sebuah cerita penuh hikmah
dari seorang sufi
bernama Hasan. Tidak diketahui lebih jelas siapa Hasan yang dimaksud, tetapi
semoga cerita ini bisa memberikan kita pemahaman untuk lebih memahami dan
bertafakur akan lingkungan dan alam kita.
Tatkala seorang
guru sufi besar Hasan, mendekati akhir masa hidupnya, seseorang bertanya
kepadanya, “Hasan, siapakah gurumu?
”
Dia menjawab, “Aku memiliki ribuan guru. Menyebut nama mereka satu-persatu akan
memakan waktu berbulan-bulan, bertahun-tahun dan sudah tidak ada waktu lagi
untuk menjelaskannya. Tetapi ada tiga orang guru yang akan aku ceritakan
kepadamu.
Pertama adalah seorang pencuri. Suatu saat aku tersesat di gurun pasir, dan
ketika aku tiba di suatu desa, karena larut malam maka semua tempat telah
tutup. Tetapi akhirnya aku menemukan seorang pemuda yang sedang melubangi
dinding pada sebuah rumah. Aku bertanya kepadanya dimana aku bisa menginap dan
dia berkata “Adalah sulit untuk mencarinya pada larut malam seperti ini, tetapi
engkau bisa menginap bersamaku, jika engkau bisa menginap bersama seorang
pencuri.”
Sungguh menakjubkan pemuda ini. Aku menetap bersamanya
selama satu bulan! Dan setiap malam ia akan berkata kepadaku, “Sekarang aku
akan pergi bekerja. Engkau beristirahatlah dan berdoa.” Ketika dia telah kembali
aku bertanya “apakah engkau mendapatkan sesuatu?” dia menjawab, “Tidak malam
ini. Tetapi besok aku akan mencobanya kembali, jika Tuhan berkehendak.” Dia
tidak pernah patah semangat, dia selalu bahagia.
Ketika aku berkhalwat (mengasingkan diri) selama
bertahun-tahun dan di akhir waktu tidak terjadi apapun, begitu banyak masa
dimana aku begitu putus asa, begitu patah semangat, hingga akhirnya aku berniat
untuk menghentikan semua omong kosong ini. Dan tiba-tiba aku teringat akan si
pencuri yang selalu berkata pada malam hari. “Jika Tuhan berkehendak, besok
akan terjadi.”
Guruku yang kedua adalah seekor anjing. Tatkala aku pergi
ke sungai karena haus, seekor anjing mendekatiku dan ia juga kehausan. Pada
saat ia melihat ke airnya dan ia melihat ada ajing lainnya disana “bayangannya
sendiri”, dan ia pun ketakutan. Anjing itu kemudian menggonggong dan berlari
menjauh. Tetapi karena begitu haus ia kembali lagi. Akhirnya, terlepas dari
rasa takutnya, ia langsung melompat ke airnya, dan hilanglah bayangannya. Dan
pada saat itulah aku menyadari sebuah pesan datang dari Tuhan: ketakutanmu
hanyalah bayangan, ceburkan dirimu ke dalamnya dan bayangan rasa takutmu akan
hilang.
Guruku yang ketiga adalah seorang anak kecil. Tatkala aku
memasuki sebuah kota dan aku melihat seorang anak kecil membawa sebatang liling
yang menyala. Dia sedang menuju mesjid untuk meletakkan lilinnya disana.
“Sekedar bercanda”, kataku kepadanya, “Apakah engkau
sendiri yang menyalakan lilinnya?” Dia menjawab, “Ya tuan.” Kemudian aku
bertanya kembali, “Ada suatu waktu dimana lilinnya belum menyala, lalu ada
suatu waktu dimana lilinnya menyala. Bisakah engkau tunjukkan kepadaku darimana
datangnya sumber cahaya pada lilinnya?
Anak kecil itu tertawa, lalu menghembuskan lilinnya, dan
berkata, “Sekarang tuan telah melihat cahayanya pergi. Kemana ia perginya?
Jelaskan kepadaku!”
Egoku remuk, seluruh pengetahuanku remuk. Pada saat itu
aku menyadari kebodohanku sendiri. Sejak saat itu aku letakkan seluruh ilmu
pengetahuanku.
Adalah benar bahwa aku tidak memiliki guru. Tetapi bukan
berarti bahwa aku bukanlah seorang murid, aku menerima semua kehidupan sebagai
guruku. Pembelajaranku sebagai seorang murid jauh lebih besar dibandingkan
dengan dirimu. Aku mempercayai awan-awan, pohon-pohon. Seperti itulah aku
belajar dari kehidupan. Aku tidak memiliki seorang guru karena aku memiliki
jutaan guru yang aku pelajari dari berbagai sumber. Menjadi seorang murid
adalah sebuah keharusan di jalan sufi. Apa maksud dari menjadi seorang murid?
Maksud dari menjadi seorang murid adalah untuk belajar. Bersedia belajar atas
apa yang diajarkan oleh kehidupan. Melalui seorang guru engkau akan memulai
pembelajaranmu.
Sang guru adalah sebuah kolam dimana engkau bisa belajar
bagaimana untuk berenang. Dan tatkala engkau telah mahir berenang, seluruh
Samudera adalah milikmu.
Silahkan Bagikan Artikel ini
Mohon Maaf, Atas Ketidak Nyamanannya, Dengan adanya Shortener Di Link Download. Mohon Keridhoannya. Terima Kasih. Apabila kesulitan Download Silahkan buka/klik gambar (Cara Download) dibawah postingan. apabila masih kesulitan, silahkan copy paste link download yang ada kebrowser anda.*** Apabila ada link Download yg rusak/mati, mohon beritahu kami lewat komentar dibawah ini.
Related Posts :