بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
اللهُم َّصلِّ علٰى سَيِّدنا مُحَمّدٍ عبدِكَ وَنبيِّكَ ورسولِكَ النَّبيِّ الاُمِيّ وَعلٰى اٰلهِ وَصَحْبِهِ وسَلِّم تسليماً بقدرِ عظمةِ ذاَتِكَ في كـُلِّ وَقتٍ وَحيـنٍ
Assalamu'alaikum wr wb.
Sosok sufi wanita yang memiliki cinta mendalam kepada Allah swt. Dia adalah Rabi’ahal-Adawiyyah. Cintanya kepada Allah mengalahkan cintanya kepada apapun. Cintanya kepada Allah adalah cinta buta. Dia tidak merasa kesepian walaupun hidup sebatang kara. Dia tidak merasa
sengsara walaupun hidupnya penuh dengan penderitaan. Dia selalu riang gembira karena hati dan jiwanya selalu terkiblat pada Allah swt. Keriang-gembiraannya ini dibarengi juga dengan kesedihan yang ia ratapi, karena selalu merasa menjadi hamba yang kurang dan penuh dengan dosa. Dengan demikian rasa cintanya berbarengan dengan rasa takut kepada Allah swt.
Rabi’ah al-Adawiyyah pernah berkata: “Ya Allah jika aku beribadah kepada-Mu karena takut siksa neraka, maka bakarlah aku didalam api neraka! Jika aku beribadah kepada-Mu karena mengharap sorga, maka jauhkanlah aku dari sorga-Mu! Tetapi jika akuberibadahkepada-Mu karena Engkaulah yang layak untuk disembah, maka jangan sembunyikan keindahan Wajah-Mu!
Dari kata-kata Rabi’ah ini dapat disimpulkan bahwa hidup dan matinya Rabi’ah hanya untuk sosok yang Dicintai. Sosok itu adalah Allah swt. Ibadahnya tidak mengharapkan apapun. Dia hanya ingin memandang, berdekatan dan berusaha selalu membuat ridla, suka dan senang sosok yang dicintainya.
Cinta semacam Rabi’ah kepada Allah swt mengalahkan cinta kepada selain Allah. Hingga suatu ketika ada seorang laki-laki datang melamarnya (menurut riwayat beliau adalah Sofyan ats-Tsauri). Namun Rabi’ah menolak lamaran tersebut.beliauberkata: ”Jika engkau hendak menikahiku, maka mintalah izin kepada Allah karena akumilik Allah.”
Kecintaan Rabi’ah terhadap Allah melupakan segala macam kesengangan duniawi, bahkan untuk menikahpun beliau menolak untuk melakukannya. Hal seperti ini yang dianggap oleh banyak kalangan sebagai cinta mati. Suatu ketika beliau ditanya oleh seseorang: “Ya Rabi’ah apakah engkau mencintai nabi Muhammad?” beliau menjawab: “Aku mencintai Nabi Muhammad tetapi cintaku kepada Allah melupakan cintaku kepada makhluk.” Cinta yang diungkapkan Rabi’ah menyiratkan bahwa cinta kepada Allah diatas segala cinta, termasuk cinta kepada Nabi. Bagaimana dengan kita...?????
Silahkan Bagikan Artikel ini
Mohon Maaf, Atas Ketidak Nyamanannya, Dengan adanya Shortener Di Link Download. Mohon Keridhoannya. Terima Kasih. Apabila kesulitan Download Silahkan buka/klik gambar (Cara Download) dibawah postingan. apabila masih kesulitan, silahkan copy paste link download yang ada kebrowser anda.*** Apabila ada link Download yg rusak/mati, mohon beritahu kami lewat komentar dibawah ini.
Related Posts :