بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
اللهُم َّصلِّ علٰى سَيِّدنا مُحَمّدٍ عبدِكَ وَنبيِّكَ ورسولِكَ النَّبيِّ الاُمِيّ وَعلٰى اٰلهِ وَصَحْبِهِ وسَلِّم تسليماً بقدرِ عظمةِ ذاَتِكَ في كـُلِّ وَقتٍ وَحيـنٍ
Terjemahan Kitab
Tajul ‘Arus
Alhawiy
li tahdzibin Nufus
Karya
Syeikh Ibnu ‘Atho’illah as Sakandari
Tangisi dirimu
Sangatlah jelek jika kamu sudah
ubanan rambutmu, sedangkan akalmu masih seperti anak kecil. dan tidak faham apa
yang menjadi kehendak Alloh ta’ala pada dirimu.
Kalau kamu orang yang berakal,
maka tangisilah dirimu, sebelum orang lain menangisimu. karena sesungguhnya
anakmu, istrimu, pembantumu danteman-temanmu itu tidak menangisi dirimu ketika
kamu meninggal, tapi menagisi apa yang terputus darimu.
Maka dari itu segeralah menangisi
dirimu, dan katakana pada dirimu, “Aku harus menangis, karena aku kehilangan
bagian dari Tuhanku, sebelum orang anak, istri dan teman-temanku menangisiku.
Cukuplah menunjukkan kebodohanmu,
ketika Alloh berbuat baik kepadamu dan memenuhi kebutuhanmu. sedangkan kamu
menghadap kepada Alloh dengan ingkar(menutup).
Lelaki sejati itu bukan orang
yang menangis dimajlis dihadapan orang banyak, tapi lelaki sejati itu
menjerit(menangis) atas dirinya sendiri dan mengembalikan segala urusannya pada
Alloh ta’ala.
siapa saja yang mementingkan
dirinya untuk menyusahi urusan dunia, dan meninggalkan menyusahi urusan
akhirat, dia seperti orang yang akan di terkam harimau, lalu ada nyamuk yang
menggigit dirinya, dan dia sibuk menyingkirkan nyamuk, dan lupa tidak berusaha
lepas dari harimau.
Karena orang yang lupa dari Alloh
itu pasti sibuk dengan sesuatu yang remeh/kecil. dan orang yang tidak lupa pada
Alloh, pasti tidak di sibukkan oleh sesuatu selain Alloh. maka perbaikilah
tingkah/keadaanmu dengan meninggalkan dunia untuk menghasilkan akhirat.
Sudah terlalu lama kamu kehilangan akhirat karena mencari dunia.
Sungguh sangat mengherankan, dan
sungguh amat buruk kalau tentara itu ketakutan. sungguh amat buruk kalau ahli
nahwu itu keliru bacaannya, sungguh amat buruk sibuk mencari dunia bagi orang
yang memperlihatkan zuhudnya. Bukan dikatakan lelaki sejati orang yang mengatur
ucapannya supaya terdengar bagus, akan tetapi lelaki sejati itu orang yang luas
pandangannya.
Diriwayatkan dari syeikh Abil
Abbas al Mursi ra. beliau berkata: “Penyu itu kalau merawat anaknya itu hanya
dilihat dari kejauhan, begitu juga guru mursyid kalau mendidik muridnya hanya
diawasi/dilihat (dari kejauhan). Karena penyu itu bertelur di daratan, lalu dia
mengawasi telurnya dari pinggir sungai, Lalu Alloh Ta’ala merawat anak penyu
tersebut, sebab penngawasan penyu kepada telur tersebut.
Takutlah kamu, jangan sampai kamu
keluar dari dunia ini, sedang kamu belum merasakan manisnya cinta kepada Alloh.
karena manisnya cinta Alloh itu tidak ada bandingannya dari makanan, minuman.
karena kalau seperti itu kamu hanya seperti orang kafir dan hewan. akan tetapi
jadikan dirimu seperti malaikat didalam merasakan manisnya dzikir, dan
berkumpul bersama(ingat) Alloh. karena ruh itu tidak mampu menanggung percikan
nafsu, jadi kalau tercebur kedunia yang seperti bangkai, kamu tidak pantas
sowan kehadhrotulloh ta’ala. Karena Hadhrotulloh itu tidak bisa dimasuki oleh
orang yang masih kotor dengan najis maksiat.
Maka dari itu bersihkanlah hatimu
dari cela/aib, kamu akan dibukakan pintu ghoib. dan bertaubatlah kamu kepada
Alloh, dan kembali kepada Alloh dengan taat dan dzikir.
Silahkan Bagikan Artikel ini
Mohon Maaf, Kepada Semua Sahabat, Atas Ketidak Nyamanannya, Dengan adanya Shortener Di Link Download. Mohon Keridhoannya. Terima Kasih.**** Apabila kesulitan Download Silahkan buka/klik gambar(Cara Download) dibawah postingan. Apabila masih kesulitan, silahkan copy paste link download yang ada, kebrowser anda.*** Apabila ada link Download yg rusak/mati, mohon beritahu kami lewat komentar dibawah ini.
Title : Kitab tajul 'Arus (Bab 4a. Tangisi dirimu )
Description : Terjemahan Kitab Tajul ‘Arus Alhawiy li tahdzibin Nufus Karya Syeikh Ibnu ‘Atho’illah as Sakandari Tangisi dirimu ...