بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
اللهُم َّصلِّ علٰى سَيِّدنا مُحَمّدٍ عبدِكَ وَنبيِّكَ ورسولِكَ النَّبيِّ الاُمِيّ وَعلٰى اٰلهِ وَصَحْبِهِ وسَلِّم تسليماً بقدرِ عظمةِ ذاَتِكَ في كـُلِّ وَقتٍ وَحيـنٍ
Terjemah Kitab
Fathur-Rabbany
wal
Faidhur-Rahmany
Karya
Syeikh Abdul Qadir Al-Jailany ra.
Majelis ke 48
Amal Sholih
Selasa
sore tanggal 8 Sya’ban tahun 545 Hijriyah di Madrasah, Beliau berkata:
Nabi
saw. bersabda :
“Barangsiapa
berhias untuk manusia dengan sesuatu yang dicintai, dan menghadap Allah dengan
sesuatu yang dibenci, maka Allah menjumpainya dengan dua kemurkaan.”
Dengarlah
sabda Nabi, wahai munafiq secara berani kau jual akhirat dengan dunia. Wahai
penjual Allah dengan ciptaan, wahai penjual sesuatu yang kekal dengan binasa,
amat disesalkan perdaganganmu dan lenyap sumber-sumber kekayaanmu.
Celaka,
kamu berkepentingan dengan sesuatu yang dibenci Allah; orang yang berhais diri
karena manusia dengan sesuatu yang tidak ada padanya itu justru dibenci Allah.
Hiasilah lahirmu dengan adab syariat dan batin dengan pembebasan diri dari
ciptaan, tahanlah jalur-jalur mereka tentu memfanakan mereka dari sudut hati, hingga
seakan mereka tidak terpotong. Kamu jangan bersangka bahwa mereka membawa
kesulitan dan kegunaan, sungguh kamu repot oleh penghiasan diri lahiri dengan
meninggalkan hati, hiasilah hati dengan tauhid, ikhlas dan menggenggam teguh
perintah Allah, selalu mengenang-Nya dan mengesampingkan yang lain.
Bertekunlah
untuk memperoleh iman, jika kamu telah mendapat iman bertaubatlah, takut,
menyesal dan teteskan iar matamu, karena tangis itu termasuk perbuatan takut
Allah, ia bisa memadamkan api maksiat atau juga bisa memadamkan kilatan murka
Allah, apabila kamu bertaubat setulus hati tentu cahaya taubat itu memancar di
wajah.
Anak-anak
muridku, bertekunlah untuk menjaga sirrimu sekiranya kamu menjaganya, jika kamu
terkalahkan berarti dirimu surut, bertekunlah sampai dirimu sirna dan hanya Dia
yang ada. Jadilah bersama-Nya seperti orang mati yang dimandikan atau seperti
Ashabul Kahfi yang bersama Jibril a.s. Bersamalah Dia tanpa wujud, tanpa
ikhtiar, tanpa perangan dalam bentuk apa pun, teguhlah di hadapan-Nya di atas
pijakan iman dan menundukkan nafsu di saat ketentuan yang berat turun padamu.
Iman itu tetap teguh menyertai ketentuan (qadar), sedang munafik itu
menjauhinya. Orang munafik bila hari-harinya berlalu ia kering dengan niat,
tetapi nafsu, tabiat plus hawanya semakin dipersarat, mata sirr dan mata
hatinya buta, tampak dari luar ia meah tapi dalamnya remuk, ingatannya kepada
Allah hanya di bibir bukan di hati, sedang orang beriman kebalikan orang
munafiq.
Wahai
manusia, jika terpaksa kamu tidak mampu mengikuti seruan ini, jadikan dirimu
pada pintu dunia dan hatimu pada pintu akhirat – sirrimu di pintu Allah sampai
jiwa berubah jadi hati dan mampu merasakan sesuatu yang bisa dirasa, hati
berubah jadi sirr dan mampu merasakan sesuatu yang terasa, dan sirr berubah
jafi fana’ yang pada akhirnya kamu tidak bisa merasakan atau tidak terasakan,
lalu hidupmu hanya untuk Dia bukan yang lain. Amat beruntung orang yang
mengamalkan anjuranku dan ikhlas dalam pelaksanaannya. Amat beruntung orang
yang beramal dengan tangan sendiri lalu memperdekat kepada orang yang diamali
kepada Allah.
Anak-anak
muridku, sampai kapan engkau bersekutu dengan ciptaan, bergantung kepada
mereka? Kamu wajib mengerti bahwa seseorang pun di antara mereka tidak
bermanfaat atau membawa kesulitan bagimu; ya, kekafiran mereka, kekayaan
mereka, kemuliaan mereka dan kehinaan mereka. Peliharalah taqwa, jangan
bergantung manusia atau pada matapencaharian, daya kekuatanmu, bergantunglah
pada keutamaan Allah, jalinlah hatimu kepada-Nya, lalu mengenang-Nya – seperti
cara peringatan para penghuni sorga di dalam sorga yang berhari seperti di hari
dunia.
Wahai
manusia, janganlah mengakhirkan tuntutan dan perhitungannya atas jiwamu,
segerakanlah hal ini; sejak dunia sampai akahirat. Uang itu sentral neraka dan dirham
itu sentral keinginan, apalagi jika berhasil menggaet keduanya dari jalur haram
dan mempergunakan pada jalur haram pula. Besok akan tampak jelas bagimu,
tentang ucapan yang kau ucapkan di hari ini, rupanya kamu buta dan pekak.
Sabda
Nabi saw. :
“Cintamu
terhadap sesuatu itu memperbuta dan memperpekak diri.”
Telanjangi
dirimu dari dunia, laparkan dan dahagakan sampai Allah membusanai, menyantapi
dan menemani dirimu, serahkan lahir dan batin-mu untuk Dia, jangan berangan
macam-macam, bahkan jadikan Dia tanpa perwujudan dirimu. Dunia adalah negeri
untuk beramal dan akhirat negeri balasan, negeri tempat pemberian dan
pelimpahan. Nah, demikian yang lebih ghalib sebagai hak orang shalih, adapun
yang lebih pelik buat mereka adalah orang yang bebas amal di dunia tetapi ia
diberi sesuatu, diberi rakhmat dan segera mendapat peristirahatan, ini sebelum
datang ke akhirat, berarti ia terputus untuk mendatangi hal wajib dan bebas
dari kesunahan, karena kewajiban tidak bisa gugur oleh segala tingkah dan
maqamat. Demikian kewajiban setia individu – sebagai hamba Allah – Dia
Mahaganjil dari yang ganjil.
Anak-anak
muridku, berzuhudlah, kamu jangan memakan sesuatu disertai nafsu dan hawa
karena hal itu suatu terali yang bisa menutup hati dari Tuhan. Orang beriman
jika makan bukan untuk nafsu atau dengan nafsu, juga ia tidak mengenakannya
atau tidak bersenang-senang, sebaliknya menjadi bekal untuk bertaqwa mentaati
perintah Allah, ia makan apa yang ditetapkan lahir di hadapan Allah, ia makan
disertai syara’ bukan terdorong oleh hawa. Sedang bagi Wali, makan karena
perintah Allah, dan bagi Qutub makan atau penasarufannya seperti Nabi bila
sedang makan, ia bertasaruf bagaimana tidak seperti itu, bukankah satu-satunya
pelayan Nabi, pengganti beliau di tengah-teengah ummatnya? Ya, Qutub adalah
khalifah Nabi dan Khalifah Allah, ia adalah khalifah batin serta imam kaum
muslimin, orang-orang Islam tidak diperkenankan meninggalkan Qutub atau
meninggal beritba’ dan mentaatinya.
Dikatakan
bahwa, Imam orang Islam jika adil maka menjadi Qutub zaman, kamu jangan mengira
bahwa perkara ini hanya sandiwara, sungguh itu telah menjadi bebanmu,
barangsiapa menghitung perbuatan lahirmu berarti ia telah menghitung perbuatan
batinmu. Tidak seorang pun di antaramu kecuali didtangkan di hari kiamat disertai
para Malaikat yang setia mencatat kebaikan atau keburukan di dunia, para
Malaikat sama membawa 99 Sijjil (Catatan oleh Malaikat tentang perbuatan baik
atau buruk manusia), Setia Sijjil itu menyimpan satu pandangan yang
menghasilkan baik dan buruk beserta segala sesuatu yang keluar darinya, lalu ia
pun membaca catatan itu – jika di dunia tidak berlaku baik tentu tertulis dan
tidak terbaca adanya bak di sana, karena dunia itu ssanggar hikmah dan akhirat
sanggar penentuan. Dunia membutuhkan segala macam peralatan yang diakit dengan
sebab penghasilan, sedang akhirat tidak membutuhkan itu semua. Bila seorang di
antaramu membuka hasil yang ada di dalam catatannya segera bersaksilah seluruh
organ tubuh sesuai dengan apa yang tercantum dalam catatan tersebut. Ya, setiap
organ tubuh memberi kesaksian pada batas-batas segala amal yang diperbuat.
Sungguh untukmu telah dicipta ketentuan yang luar biasa. Belumkah kamu mendapat
berita dari Allah :
“Adakah
kamu mengira bahwa Kami menciptakan kamu (hanya) bermain-main dan kamu tidak
akan dikembalikan kepada Kami?” (Qs. XXIII:115).
Silahkan Bagikan Artikel ini
Mohon Maaf, Kepada Semua Sahabat, Atas Ketidak Nyamanannya, Dengan adanya Shortener Di Link Download. Mohon Keridhoannya. Terima Kasih.**** Apabila kesulitan Download Silahkan buka/klik gambar(Cara Download) dibawah postingan. Apabila masih kesulitan, silahkan copy paste link download yang ada, kebrowser anda.*** Apabila ada link Download yg rusak/mati, mohon beritahu kami lewat komentar dibawah ini.